Mengelola Jejaring Sosial

“Inilah dunia baru yang kita huni saat ini. Dunia yang bukan Mars, Saturnus, apalagi Pluto. Inilah dunia maya, dunia yang bukan sebenarnya, akan tetapi benar adanya. Di dunia baru ini, orang-orang memiliki hubungan yang intens. Dunia ini bisa menjelma sebagai rumah Privat, peguyuban, serta bisa pula menjelma sebagai ruang Publik.

Memang, pada dasarnya, dunia yang disebut dengan Jejaring Sosial ini tak lebih dari sekedar lahan. Sebagai lahan, setiap orang bisa mengisinya dengan apapun; kenaikan atau keburukan. Tapi, jika kita mengisinya dengan opsi kedua, yaitu dengan keburukan, sudah pasti dunia baru kita ini dengan sendirinya akan menjelma sebagai Jejaring Sosial, yang akan menimpakan kesialan bertubi-tubi” (BS-Jejaring Sosial Bikin Sial..?)

Kita sebagai umat muslim seharusnya hati-hati dengan Tehnologi yang perkembangannya super pesat seperti saat ini, yang tentu pasti itu adalah ulah perbuatan orang-orang barat untuk mengolah bahan mentah yang ada dalam pikiran kita. Baik itu berupa apapun bentuk tehnologi tersebut, memang selalu menjadi pisau yang bermata dua. Yang paling menonjol ketajamannya yang seakan-akan membelah pikiran kita adalah Tehnologi yang berupa “Informasi” seperti Facebook. Twitter, Blogging, dsb. Jika masyarakat Indonesia khususnya pengunjung blog ini menjadi penggemar Facebook. Twitter, Blogging, dsb, maka sudah seharusnya fenomena ini kita sambut sebagai tantangan yang bisa kita kalahkan dengan mengarahkannya pada yang positif-positif saja, tapi, jika kita mengarahkannya pada yang yang negatif, tentu, bahkan pasti fenomena baru kita ini akan menimpakan kesialan yang bertubi-tubi yang berarti merekalah (orang-orang barat non Muslim) yang telah mengalahkan kita