Kecerdasan Seorang Guru
Seseorang pernah bersaksi dihadapan qodhi Siwar ibn ‘Abdullah. Namun qodhi Siwar menyangsikan persaksian itu. Qodhi pun bertanya padanya, “apa pekerjaanmu?.” Ia menjawab, “guru ngaji bagi anak-anak.” Lantas qodhi Siwar membalas, “kami tidak memperbolehkan persaksian seorang guru ngaji anak-anak, disebabkan ia mengambil bayaran atas mengajarkan Al-Qur’an.”
Guru ngaji itu lantas berkata, “enkau sendiri mengambil gaji dari pekerjaanmu sebagai qadhi.” Siwar kemudian menjawab, “saya terpaksa untuk memegang jabatan ini.” Guru ngaji pun menimpali, “seandainya engkau benar-benar dipaksa untuk memegang jabatan qodhi itu, namun apakah apakah engkau juga dipaksa untuk mengambil gaji atas pekerjaanmu itu,,?.” Mendengar jawaban itu Siwar pun terdiam. Kemudian ia berkata, “baiklah sampaikan persaksianmu itu.”
(BS : 67)
Poskan Komentar komentar untuk "Kecerdasan Seorang Guru"
Posting Komentar
Komentar, Keritikan, Saran, kami tunggu. asalkan membangun dan tidak mengandung
- Spam
- Porn
- Sara
- Rusuh